Notification

×

iklan

Iklan


Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gerakkan Sholat Subuh Berjamaah, Wakil Gubernur Riau Sampaikan Hal Ini

Sabtu, 29 April 2023 | April 29, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-30T05:37:35Z



Pekanbaru, kicauannusantara.com---

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya untuk membawa dan mengajak masyarakat menuju ke arah perubahan yang lebih baik. Khusus untuk umat muslim, Pemprov Riau bersama tokoh agama telah lama memiliki program dakwah Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah (GSSB) Provinsi Riau.


GSBB telah diselenggarakan sebanyak 123 kali di sejumlah kabupaten/kota di daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu. Pada Minggu (30/04/2023) GSSB dilaksanakan di Masjid Nurul Hasanah, Jalan Hangtuah Ujung, Kota Pekanbaru, Riau. 


Kegiatan syiar agama tersebut terus diikuti Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution. Menurut dia, hal ini dilakukan sebagai bentuk pertangungjawaban sebagai pemimpin yang mengajak umat menuju arah kebaikan di hari akhir kelak.


“Kita bergerak ke masjid-masjid yang ada di Provinsi Riau. Tujuannya ya berdakwah dan mengajak umat. Karena tugas ini bukan hanya dilakukan oleh ustad dan tokoh agama saja namun tugas dari pemimpin juga. Oleh karena itulah kita mencoba bersatu dalam satu wadah yaitu GSSB Riau,” tuturnya.


Wagubri Edy Natar mengatakan, bahwa pemerintah saat ini juga terus mengupayakan berbagai macam cara untuk masyarakat agar meramaikan masjid kembali setelah pasca pandemi COVID-19.


“ Saya sering katakan, gerakan solat subuh berjamaah ini adalah tanggungjawab pemimpin untuk mengajak masyarakat bersama-sama ke masjid. Pada saat kita kenak COVID-19 pemerintah itu membuat sebuah kebijakan untuk melakukan solat sementara di rumah saja. Kenapa itu dilakukan karna pemerintah itu ingin menjaga kesehatan masyarakatnya. Dan peraturan itu sudah ada masukan dari Majelis Ulama Indonesia,” katanya.


Mantan Danrem Wira Bima ini menegaskan, kegiatan ini murni untuk menggerakan masyarakat Islam di Bumi Lancang Kuning supaya mengakkan lagi salat berjamaah dan meramaikan masjid.


“Setelah landainya Covid-19, tentu muncul pertanyaan siapa orang yang paling bertanggungjawab mengajak masyarakat masuk kembali ke masjid? tentu pemerintah. Saya kan bagian dari pemerintah. Makanya di dalam GSSB ini ada tokoh dari MUI, ada tokoh agama, dan masyarakat umum,” jelasnya.


“Ini yang harus kita pahami dengan baik, karena kalau tidak banyak orang yang menduga-duga dengan tafsirnya masing-masing,” Wagubri Edy Natar kembali menegaskan. 


Selain itu dia menungkapkan, bahwa manusia yang telah diberikan kenikmatan umur dan kesehatan seharusnya dapat bersyukur bisa melakukan salat berjamaah.


Sebab, tidak banyak orang-orang yang mendapati kesempatan melaksanakan sholat subuh lagi. Makanya pantas rasanya sebagai manusia mensyukuri rezeki dan kenikmatan dari Allah ini.


“Marilah kita tiada hentinya mengucapkan syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala , karena kita termasuk orang yang beruntung masih bisa diberikan kenikmatannya dan rezeki,” ungkapnya.


Lebih lajut, dia menerangkan alasan kenapa  bisa disebut sebagai rezeki. Karena rezki itu sifatnya luas, seperti hal Allah memudahkan untuk melangkahkan kaki hambanya ke masjid juga merupakan bentuk rezeki.


“Jadi, kalau mungkin selama ini kita hanya mengetahui dapat rezeki dari Allah itu bersifat uang, makanan dan dalam bersifat fisik lainnya tapi sesungguhnya rezki tidak itu saja. Rezeki itu luas. Allah mudahkan untuk kita melangkahkan kaki ke tempat mulia ini juga adalah rezeki," pungkasnya. (MCR/Red) 

×
Berita Terbaru Update